ULTRAFILTRASI- ML2

posted in: Liputan-7 | 0

Salah satu Dosen dari Fakultas Sains dan Informatika, Program Studi Kimia, Universitas Jenderal Achmad Yani “ Dr. Ancu Murniati bersama Timnya “  menguji coba hasil karyanya di salah satu industri di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (3/8/2019).

Dan alat tersebut di Namakan “ULTRAFILTRASI- ML2″ adalah Mengatasi Limbah dengan Limbah yang Efisien dan Ramah Lingkungan.Ketua Kelompok Keahlian Kimia Analitik/Kimia Fisik, Anceu Murniati mengatakan, simulasi lapangan langsung ke industri ini sebagai upaya menyampaikan produk kampus yang dibuat dari bahan pangan yang mudah didapat, murah, dan ramah lingkungan. Bagaimanapun riset produk kampus harus dapat dirasakan oleh user, dalam hal alat filtrasi limbah cair maka usernya adalah kalangan industri. Prototipe alat ini dibuat dari dana riset Dikti dan dana internal Unjani. Selain perkenalan produk, kami juga ingin mengetahui cara kerja ML2 ini dalam memfiltrasi limbah, apakah berhasil atau tidak. Hasilnya ternyata cukup bagus, dari asalnya air kotor bisa jadi bening dengan PH 7 atau netral,” kata Dr. Anceu Murniati ketika ditemui saat simulasi berlangsung. dan Beliau juga mengatakan “alat ini sebelumnya sudah diuji di IPAL terpadu PT Mitra Citarum Air Biru (MCAB) yang mengelola limbah 24 pabrik besar di Cisirung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Meskipun hasilnya cukup memuaskan tapi pihaknya dan tim periset tidak mau berpuas diri dan terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan mengurangi pemakaian zat kimia untuk beralih ke pengembangan teknologi dengan harga lebih murah dan ramah lingkungan. Ultrafiltrasi Membran Polimer berbasis Crude-PPO ini memiliki cara kerja lebih simpel.
Namun memiliki kemampuan filtrasi dan menetralisir air limbah yang baik. Hasilnya pun setelah dicek, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, beban pencemaran setelah memakai alat ini masih memenuhi baku mutu sesuai standar Permen LH Nomor 5 Tahun 2014. “Air hasil filtrasi alat ini sudah netral jadi tidak masalah kalau dibuang ke saluran air lingkungan. Ke depan, kami akan terus kembangkan karena periset itu tidak pernah puas dalam menemukan hal-hal baru. Semoga bisa lebih disempurnakan seperti dari waktu dan kejernihannya, Sebab di industri, senyawa organik seperti fenol meski ada manfaatnya, namun bersifat korosif dan beracun sehingga harus dinetralisasi. Dan Hasil penelitian kami di sini dari PH air limbah yang sebelum difiltrasi sebesar 8, setelah disaring menjadi PH 7. Itu artinya ada penurunan PH air menjadi netral dan aman bagi lingkungan.

Sementara Ketua Karang Taruna Desa Padalarang Ivan Adriansyah (26) mengapresiasi simulasi langsung dari alat penetralisir limbah yang dibuat oleh tim mahasiswa dan dosen dari Fakultas Sains dan Informatika, Kimia, Unjani. Alat itu bisa membantu kalangan industri dalam mengurangi kadar pencemaran limbah sekaligus mendukung program Citarum Harum. Apalagi limbah industri di kawasan Padalarang, banyak yang bermuara ke Sungai Citarum sehingga limbahnya harus difilter sampai aman sebelum dibuang ke saluran air lingkungan. Sumber : Sindo

Kunjugi Media Lppm Unjani
1.Youtube : Liputan Lppm Unjani
2. Facebook : Lppm unjani
3. Web : Lppm Unjani



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *