Mikrofiltrasi Membran Bioreaktor PPy/crude-PPO
KEGUNAAN:

Sistim Filtrasi untuk Degradasi Limbah cair Industri tercemar Fenol Analisis parameter ukur kualitas air :

COD, BOD, TSS ; Solid (dissolved and suspended)

Research Grant

By (inventor:)
Dr. Anceu Murniati, S.Si.MSi
Jurusan Kimia – Fak. Sains dan Informatika
kekhususan: Sensor, Biosensor dan Membran Bioreaktor
anceu.murniati@gmail.com
anceu.murniati@lecture.unjani.ac.id
Ka. LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
Universitas Jenderal Achmad Yani
Gedung Rektorat Lantai 2. Kampus UNJANI CIMAHI
PENGARAH:
Prof.Dr. Buchari
Prof. Dr. Zeily Nurachman
Dr. Suryo Gandasasmita
TIM PENELITI:
Sukrido, Drs, M.Sc
Hernandi Sujono, S.Si. M.Si

A. PRODUK DISAMPAIKAN MELALUI MEDIA INEWS TV:
https://www.youtube.com/watch?v=Nr58_TXpIv8&feature=youtu.be&ab_channel=iNEWSTVBANDUNG 

Mikrofiltrasi Membran Bioreaktor PPy/crude-PPO

 Abstrak

Senyawa organik seperti fenol dan turunannya banyak digunakan secara luas dalam industri kimia dan farmasi misalnya untuk produksi pestisida, bahan pencelup, desinfektan, resin fenol formaldehid, platisizing agent, dan obat-obatan. Walaupun terdapat cukup banyak manfaat fenol, tetapi terdapat juga kerugian akibat penggunaan fenol, karena fenol bersifat korosif dan beracun. Keberadaan senyawa organik yang toksik seperti fenol perlu dipantau dengan kadar 0,20 – 1 mg/L dalam baku mutu air limbah industri, seperti dijelaskan dalam Permen LH Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014. Polifenol oksidase atau polyphenol oxidase (PPO) adalah suatu enzim spesifik yang digunakan untuk degradasi fenol. Ketersediaan PPO sebagai enzim murni sangat terbatas dan dapat dibeli dengan harga yang sangat mahal. Crude-PPO dapat diisolasi dari bahan pangan, seperti apel, kentang, ubi jalar, terong ungu, jamur dan bahan pangan lainnya.

Dalam skala besar dan ekonomis, terutama untuk suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dari suatu industri, kinerja PPO lebih efektif ketika PPO disintesis sebagai membran polimer (polypyrrole (PPy), kitosan atau bahan polimer lainnya) berbasis PPO sebagai alat filtrasi sekaligus sebagai bioreaktor yang spesifik dalam degradasi fenol, sebagai langkah strategis, diharapkan dapat mengurangi beban pencemaran limbah yang terukur melalui parameter analisis BOD, COD, dan TSS. Tim riset kami mencoba merancang bangun satu set mikrofiltrasi membran bioreaktor polimer berbasis PPO, yang telah diuji coba di IPAL terpadu PT Mitra Citarum Air Biru (MCAB), yang mengelola limbah 24 pabrik besar, di Cisirung, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Dalam feed skala 5 L dengan sistem membran in line atau cross flow, life time membran sampai 15 kali pemakaian secara kontinyu, laju alir 0,15 m3/jam, maka fenol terejeksi di bawah 30%. Riset modifikasi mikrofiltrasi membran bioreaktor berbasis PPO terus kami kembangkan dalam upaya mengurangi beban pencemaran lingkungan sesuai standar IPAL yang direkomendasikan, terutama skala industri dengan laju alir dapat mencapai 10-100 m3/jam bahkan bisa lebih sesuai dengan beban dan volume feed limbah dari outlet suatu IPAL.

Riset pengembangan teknologi membran polimer berbasis crude PPO, dimulai dari 2008 sampai 2018, yaitu tim periset dari Kimia Analitik/Kimia Fisik Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) didukung periset pakar dari KK Analitik dan Biokimia Institut Teknologi bandung. Research grant telah didukung pula dari voucher ITB 2008-2010, Beberapa Hibah Ristekdikti 2009-2018, BP3IPTEK Pempro

jabar 2013, dan Rispro LPDP Kemenkeu 2017. Membran bioreaktor berbasis PPO ini diperkuat dengan legalitas 5 paten sebagai perolehan kekayaan intelektual dari Dirjen KI.

Paten :

 

 

Foto produk / hasil penelitian  

 

 

Kondisi uji balisitik

    1. Spesimen uji : Aluminium foam

 

    1. Peluru kaliber : 5,56×45 mm

 

    1. Jarak tembak : 50 m

 

    1. Kecepatan  : 939,42 m/s

 

  1. Senapan serbu :  SSV1

Gambar 1. Konfigurasi uji balistik

Gambar 2. Hasil uji balistik

Gambar 3. Kuliatas aluminium foam

Gambar 4. Model simulasi dan validasi balistik

Peneliti : Dr. Sutarno, Ir., MT.Fakultas : Fak. Teknik/Teknik Metalurgi 

 

Judul Penelitian:

PENGARUH RASIO STABILIZER ALUMINA-MAGNESIA TERHADAP MORFOLOGI, KEKUATAN TEKAN DAN BALISTIK CLOSED CELL ALUMINIUM FOAM Al-7000 DENGAN FOAMING AGENT KALSIUM KARBONAT

Sumber Dana :  Hibah bersaing Unjani

Tahun Pelaksanaan: 2016

Intisari

Aluminium foam merupakan salah satu material maju dan relatif baru yang memiliki struktur berpori, densitas 0.2-08 gr/cm3, mampu menyerap energi, dan menyerap getaran. Aluminium foam dapat disintesa mengunakan aluminum paduan, murni atau limbahnya. Karena ringan dan  mampu menyerap energi impak, Aluminium foam berpotensi menjadi pengganti armor steel dan sekaligus menurunkan berat kendaraan tempur. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh antara rasio stabilizer Al2O3 dan MgO terhadap  karakteristik produk aluminium foam seri-7000 untuk menahan laju peluru.

Aluminium foam dapat disintesa dengan foaming agent seperti CaCO3, TiH2, atau gas yang diinjeksikan pada campuran lelehan alumuinium dengan stabilizer seperti Al2O3, SiO2, MgO dan CaO, SiC. Pada penelitian ini, aluminium foam disintesa menggunakan Al seri 7000 dengan foaming agent  CaCO3 dan stabilizer campuran MgO dan Al2O3.  Proses pembuatan aluminium foam ini menggunakan metode direct foaming dengan foaming agents CaCO3 3 wt%, stabilizer 2 wt% dan rasio berat stabilizer MgO : Al2O3 yaitu 0 : 16 ; 2 : 14 ; 4 : 12 ; 6 : 10 ; 8 : 8. Produk aluminium foam dikarakterisasi yang mencakup morfologi (bentuk, ukuran dan distribusi pori), densitas, kekuatan tekan dan engergi impak serta performa balistik. Kondisi uji balistik, aluminium foam digunakan sebagai core dalam sandwich layer dengan konfigurasi ditunjukkan oleh Gambar 1. 

Hasil uji balistik menujukkan bahwa rasio berat stabilizer MgO/Al2O3 6 : 10 dan 8 : 8 dapat menahan laju peluru dengan kecepatan rata-rata 939,42 m/s serta membelokkan arah peluru 10° dan 4° ke arah kanan. Sedangkan aluminium foam dengan rasio berat stabilizer 0 : 16 , 2 : 14 dan 4: 12 tidak dapat menahan laju peluru, namun dapat membelokkan arah peluru sebesar 6° dan 8°ke arah kiri pada rasio 0 : 16 dan 2 : 14, sedangkan rasio 4 : 12 tidak terjadi pembelokkan.

Dari aspek kualitas, aluminium foam yang dihasilkan mendekati kualitas aluminium foam produk alulight dan cymat  seperti ditunjukkan oleh Gambar 3. Selain itu, produk aluminium foam memiliki energy absorbed pada densification strain 25% sebesar 3,20 dan 4,62 MJ/m3, kekuatan tekan 16,22 dan 15,37 MPa dengan porositas sebesar 78,75 dan 79,93%.

Penelitian  lanjut  pemodelan dan simulasi balistik dengan validasi menggunakan hasil pengujiian riil dan akan diperluas untuk material lain (Gambar 4)

  

 

 

 

 

 Foto produk / hasil penelitian

Koleksi serum anjing pasca vaksinasi

 

Pola aktivitas kit setelah perlakuan pH

Peneliti : Dr. Sayu Putu Yuni P, drh, MSiFakultas : Fakultas Kedokteran 

 

Judul Penelitian :

Uji Potensi Dan Stabilitas Kit Diagnostik Rabies  Berbasis Anti-Idiotipe

Sumber Dana : Kemenristek Dikti

Tahun Pelaksanaan : 2016

Abstrak

Rabies bersifat zoonosis, artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan kematian pada manusia dengan Case Fatality Rate (CFR) 100%. Beberapa daerah yang sebelumnya bebas, misalnya Bali, telah terjadi wabah yang telah banyak menimbulkan korban kematian, karena secara administratif dilakukan pelarangan pemasukan vaksin ataupun kit diagnostik yang mengandung agen/virus rabies. Paryati dkk. (2006) menyatakan, bahwa immunoglobulin ayam dapat dijadikan sebagai antigen pengganti virus rabies untuk preparasi vaksin anti-idiotipe, karena dapat menginduksi terbentuknya antibodi rabies. Selanjutnya, telah berhasil dipreparasi diagnostik kit menggunakan antibodi anti-idotipe sebagai pengganti antigen (Paryati, dkk., 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kit diagnostik untuk mendeteksi adanya antibodi rabies secara  serologi. Penelitian ini dirancang dalam 2 (dua) tahun, yaitu pada tahun ke-1: dilakukan penetapan formulasi kit diagnostik yang akan digunakan dalam uji potensi. Untuk preparasi sediaan dan formulasi kit diagnostik berbasis antigen-antibodi dibutuhkan beberapa tahapan, yakni pembuatan sediaan A, sediaan B dan prototipe kit diagnostik. Kondisi optimal sediaan AB yang merupakan kandidat kit diagnostik didapatkan pada perbandingan A:B=1~3:1~3 (v/v). Pada tahun ke-2: telah dilakukan vaksinasi pada 30 ekor anjing dan pengambilan serum untuk pemeriksaan titer antibodi mengunakan metode dilakukan dengan Elisa. Hasil penelitian menunjukkan antibodi anti-idiotipe rabies yang disiapkan dari kuning telur dapat digunakan sebagai antigen pengganti dalam uji serologi rabies dan dapat digunakan untuk uji skrining dengan sensitivitas Kit diagnostik anti-idiotipe adalah sebesar 84,62% dan spesisifisitas sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kit diagnostik dapat digunakan untuk melakukan uji hasil vaksinasi rabies dan mempunyai spesifisitas yang tinggi (100%).

Pemeriksaan dengan AGPT dan Elisa menunjukkan bahwa aktivitas tertinggi pada bahan tambahan sukrosa yaitu pada konsentrasi 5%; gliserin pada konsentrasi 4% dan PBS 1M pH 7,0. Kit diagnostik menunjukkan aktivitas terbaik pada pH 7.

Foto produk / hasil penelitian

Skema peralatan unit EC Skala Lab.:

 

Tangki Reaktor EC berpengaduk:

Unit membran UF Skala Lab. :

Hasil Pengolahan Air Baku Tercemar Limbah Industri Tekstil dengan Unit EC:

 

Hasil pengolahan efluen unit EC dengan membran UF:

Judul Penelitian :

INTEGRASI UNIT ELEKTROKOAGULASI DAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI BERSTUKTUR RAPAT UNTUK PENGOLAHAN AIR BAKU TERCEMAR LIMBAH CAIR INDUSTRI

Pelaksana Penelitian :

  1. Febrianto Adi Nugroho, Ir., MM.
  2. Dr. Putu Teta P. Aryanti, S.T., M.T.

Sumber DanaPenelitian Kompetitif Unjani

Tahun Pelaksanaan Penelitian : 2016 – 2019

Abstrak  :

Pencemaran sungai oleh limbah cair industri masih menjadi salah satu permasalahan yang belum dapat diselesaikan, termasuk di Kota Cimahi. Kandungan logam berat maupun senyawa organik yang tinggi dalam sungai tersemar dapat meresap dan mencemari sumur-sumur air warga yang tinggal di daerah aliran sungai. Konsumsi air yang terkontaminasi limbah industri tersebut berdampak buruk bagi kesehatan warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai, seperti diare, kolera, dan disentri, bahkan berdampak pada kematian balita. Salah satu solusi untuk mengolah air baku yang tercemar maupun limbah cair industri adalah sistem terintegrasi elektrokoagulasi (EC) dan membran. Teknologi ini mulai banyak digunakan untuk pengolahan limbah karena kemampuannya yang sangat baik dalam menyisihkan kontaminan dalam limbah industri maupun air baku yang tercemar limbah industri, serta ramah terhadap lingkungan.

Penelitian ini fokus pada pengolahan air baku yang tercemar limbah cair industri, salah satunya adalah industri tekstil. Air baku yang tercemar dialirkan ke dalam unit EC yang dilengkapi dengan proses pengadukan lambat untuk mendispersikan koagulan secara merata dalam air baku. Elektroda aluminium (Al) didesain dan difungsikan sebagai baffle dalam reaktor EC. Variabel percobaan dalam unit EC meliputi konfigurasi elektroda (3 anoda 4 katoda dan 3 anoda 2 katoda) dan besar arus listrik (5 dan 10 A). Efluen yang keluar dari unit EC diendapkan dalam bak sedimentasi, dan selanjutnya diumpankan ke dalam unit membran ultrafiltrasi (UF) untuk menyisihkan kontaminan terlarut yang masih lolos. Unit membran UF dioperasikan pada berbagai tekanan operasi (10, 15, dan 30 psig) untuk mendapatkan kualitas efluen terbaik.

Hasil terbaik diperoleh pada konfigurasi elektroda 4 anoda 2 katoda, kuat arus 10 Ampere, dan tekanan operasi membran 20 Psi. Dengan variasi tersebut metode integrasi EC-UF dapat menurunkan konsentrasi BOD=94,61%, COD=82,90%, TDS=72,70%, dan Turbidity=99,75%. Selain itu, pH efluen adalah sekitar 6 hingga 7. Secara umum parameter-parameter efluen hasil proses unit terintegrasi EC-UF memenuhi standar baku mutu air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990.